KESIMPULAN DAN SARAN



KESIMPULAN DAN SARAN

1.       Produktivitas jambu mete di Kabupaten Dompu masih tergolong rendah dibandingkan dengan produktivitas hasil penelitian di berbagai wilayah di Indonesia maupun luar negeri. Produktivitas tertinggi yang dapat dicapai di Kabupaten Dompu berdasarkan hasil survei adalah 540,7 kg/ha/tahun dan yang terendah adalah 190,77 kg/ha/tahun, sedangkan hasil penelitian mencapai 1000 - 2.462 kg/ha/tahun.
2.       Usahatani jambu mete berdasarkan hasil analisis dari berbagai kriteria kelayakan finansial layak diusahakan pada kelas kesesuaian lahan S1 dan S2.
3.       Produktivitas dan pendapatan usahatani jambu mete di kabupaten Dompu berpeluang untuk ditingkatkan melalui perbaikan teknologi budidaya dan peningkatan nilai tambah produk dari bentuk gelondong ke dalam bentuk biji kering serta pemanfaatan limbah buah semu menjadi produk makanan dan atau minuman yang bernilai komersial.
4.       Usahatani jambu mete sebaiknya dikembangkan dengan sistem integrasi tanaman ternak serta memanfaatkan lahan antara tanaman jambu mete untuk usahatani padi dan palawija.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah.1999. Analisa Usahatani Jambu Mente. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor.
Balai Penelitian Agrokloimat dan Hidrologi. 2003. Atlas Sumberdaya Iklim Pertanian Indonesia Skala 1:1.000.000. Balai Penelitian Agroklimat, Puslitbangtanak Bogor.
Balai Penelitian Tanah. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Penelitian Tanah, Puslitbangtanak Bogor.
Cecep Firman. 2006. Teknik Peningkatan Produksi Jambu Mete (Anacardium ocidentale L.) melalui Teknologi Rorak. Bul Teknik Pertanian Vol 11 No. 2 , 2006. Badan Litbang Pertanian.
Djaenudin, D, Marwan H., dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Versi 3. 2000. Balai Penelitian Tanah, Puslitbang Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Haddad dan Y.T. Yuhono. 2006. Diversifikasi Usaha Berbasis Jambu Mete dalam Upaya Peningkatan Ketahanan Petani. Warta Litbang Tan. Industri. Vol. 12 No. 1. Juni 2006. Bogor.
Kadariah. 1988. Evaluasi Proyek. Analisa Ekonomis. Ed. Ke-2. LPFE UI, Jakarta.
Nazam M, A. Suriadi, Marwan H., Hendra S., Prisdiminggo dan Adi P., 2006. Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi Skala 1:50.000 di Kabupaten Dompu, NTB, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB, 2006. Mataram.
Oldeman L.R., Irsal L., and Muladi. 1988. Agroclimatic Map of Bali, Nusatenggara Barat and Nusatenggara Timur Central Research Institute for Agriculture, Bogor.
Pasaribu, A.M., M. Mangampa dan H. Padda. 1988. Analisa Ekonomi Budidaya Udang Intensif (Studi Kasus di Desa Gronggong Kecamatan Barru Sulawesi Selatan). Jurnal Penelitian Budidaya Pantai Maros, Vol. 4, No. 1 : 119-131.
Rossister, D.G. And A.R. Van Wambeke. 1997. ALES (Automated Land Evaluation System), Version 4.6 User’s Manual. SCAS Teaching Series No.T93-2 Revision 5. Cornell University, Departement of Soil, Crop & Atmospheric Science. SCS, Ithaca, New York.
Schmidt, F.H., and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Type Based on Wet and Dry Period Ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verh. No.42. Jawatan Met. dan Geofisik, Djakarta.
Soil Survey Staff. 1998. Keys to Soil Taxonomy, 8th edition 1998, Nasional Resources Conservation Service, USDA.
Usman D. dan J. Pitono. 2006. Pengaruh PemupukanTerhadap Pertumbuhan dan Produksi Jambu Mete di Lombok. Jurnal Penelitian Tan. Industri. Vol 12. No. 1. Puslitbangbun, Maret 2006. Bogor.

Belum ada Komentar untuk "KESIMPULAN DAN SARAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel