Ciri-Ciri dan Tujuan Perencanaan Pembangunan
Selasa, 21 Oktober 2014
Tambah Komentar
Ciri-Ciri dan Tujuan Perencanaan Pembangunan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapatlah
dikatakan bahwa perencanaan merupakan suatu ilmu yang memiliki suatu nuansa
khas diantara berbagai ilmu-ilmu yang ada. Ke khas-an ilmu ini terletak pada
kontribusi dari perencanaan itu sendiri yaitu “merencanakan” yang berarti hal
yang ditawarkan oleh perencanaan itu pada hakekatnya masih abstrak akan tetapi
tidak dapat dikatakan fiktif karena dalam perencanaan tersebut terkandung
akurasi prediksi berdasarkan analisa terhadap berbagai faktor dan kemungkinan
yang berpengaruh dalam suatu hal yang dikerjakan kedepannya. Hal ini tentunya
sangat berbeda dengan hal-hal yang disumbangkan oleh ilmu-ilmu lainnya yang pada
umumnya berbicara atas dasar fakta dan bukti otentik yang nyata dan bisa
dilihat secara kasat mata. Akan tetapi perihal tersebut tidak menjadikan ilmu
perencanaan dipandang sebelah mata
karena melalui berbagai kajian sudah dibuktikan bahwa perencanaan tersebut
merupakan ilmu terapan yang dapat dipertanggungjawabkan fungsi dan keberadaanya
serta berpengaruh positif bagi kehidupan manusia.
Untuk lebih mengenal dimensi-dimensi dalam konsep perencanaan yang memiliki pedoman
secara umum dapat dilihat dari dimensi ciri dan tujuan perencanaan
tersebut. Menurut berbagai literatur
yang ada yang mengkaji perencanaan maka terdapat 8 (delapan) poin yang menjadi
ciri-ciri atau indikator sebuah perencanaan pembangunan secara umum yaitu[1] :
a.
Merupakan
suatu usaha yang dicerminkan dalam
rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap (steady social economic growth). Hal ini
dicerminkan dalam usaha peningkatan produksi nasional, berupa tingkat laju
pertumbuhan ekonomi yang positif.
b.
Usaha
yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan per kapita. Ciri ini adalah
kelanjutan dari ciri yang pertama. Laju pertumbuhan ekonomi yang positif, yaitu
setelah dikurangi dengan laju pertumbuhan penduduk menunjukkan pula kenaikan
pendapatan perkapita.
c.
Usaha
untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi. Hal ini disebabkan oleh karena
pada umumnya negara-negara baru berkembang
struktur ekonominya lebih cenderung ke arah agraris, dan hal ini
menyebabkan terdapatnya kelemahan-kelemahan konjungtural. Oleh karena itu
diusahakan lebih adanya keseimbangan dalam struktur ekonomi, lebih adanya
keseimbangan antara sumbangan sektor agraria terhadap produksi nasional dengan
sumbangan-sumbangan sektor lain terutama industri terhadap produksi nasional.
d.
Usaha
perluasan kesempatan kerja. Selain untuk menanggulangi adanya pengangguran, hal
ini juga bertujuan untuk menampung masuknya golongan usia kerja baru dalam
kehidupan ekonomi.
e.
Usaha
pemerataan pembangunan (distributive
justice). Pemerataan ini ditujukan kepada pemerataan pendapatan antara
golongan-golongan dalam masyarakat dan pemerataan pembangunan antara
daerah-daerah dalam negara. Hal yang penting lainnya dalam pembangunan adalah
adanya upaya menumbuhkan rasa keadilan dalam bentuk keadilan sosial (social justice).
f.
Usaha
pembinaan lembaga-lemabaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang
kegiatan-kegiatan pembangunan
g.
Usaha
untuk mengupayakan kemampuan membangun secara bertahap lebih didasarkan kepada
kemampuan nasional (dalam artian tidak terlalu menggantungkan terhadap pinjaman
luar negeri)
h.
Usaha
secara keberlanjutan dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Belum ada Komentar untuk "Ciri-Ciri dan Tujuan Perencanaan Pembangunan"
Posting Komentar