BAHAN DAN METODE kelapa sawit



BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Percobaan
Percobaan ini dilakukan di Lapangan Percobaan USU dalam lingkup Laboratorium Budidaya Tanaman Kelapa Sawit dan Karet Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada ketinggian tempat ±25 m dari permukaan laut dan dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai dengan selesai.
Bahan dan alat
            Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kecambah kelapa sawit yang berasal dari BPKS yang berfungsi sebagai objek utama penanaman, topsoil befungsi sebagai bahan tanam, pasir berfungsi sebagai campuran top soil yang juga merupakan bahan tanam, polibeg berfungsi sebagai wadah penanaman benih, pupuk urea dengan berbagai berat sesuai perlakuan berfungsi sebagai pupuk yang akan mempengaruhi pertumbuhan masing-masing kecambah kelapa sawit sesuai perlakuannya, label berfungsi sebagai penanda masing-masing perlakuan yang diterapkan, pelepah kelapa sawit berfungsi sebagai naungan untuk melindungi kelapa sawit selama pertumbuhannya dari cekaman panas berlebih, bambu berfungsi sebagai pondasi dalam pembuatan naungan, spanduk berfungsi untuk memagari areal percobaan, air berfungsi untuk menyiram kelapa sawit, plank berfungsi untuk menandai masing-masing afdelling.
            Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah parang yang berfungsi sebagai alat untuk memotong pelepah dan bambu yang akan digunakan sebagai naungan, gembor berfungsi sebagai wadah air, cangkul berfungsi sebagai alat pengolah tanah, pacak berfungsi untuk menandai masing-masing afdeling yang digunakan, timbangan berfungsi untuk menimbang pasir dan topsoil yang akan digunakan, kamera berfungsi untuk mendokumentasikan perkembangan bibit dilapangan, kalkulator dan buku data serta alat lain yang mendukung praktikum ini.
Metode Percobaan
            Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu :
Faktor 1           : Dosis Pupuk N (N) dengan 3 taraf.
            N0       : 0 gram/polybag.
            N1       : 5 gram/polybag.
            N2       : 10 gram/polybag.
Faktor 2           : Media tanam (M) dengan 2 taraf.
            M1       : 1 : 1 (Topsoil : Pasir)
            M2       : 1 : 2 (Topsoil : Pasir)
M3       : 1 : 3 (Topsoil : Pasir)
            M4       : 1 : 4 (Topsoil : Pasir)
Maka akan dapat 12 kombinasi perlakuan yaitu :
N0M1              N1M1              N2M1
N0M2              N1M2              N2M2
N0M3              N1M3              N2M3
N0M4              N1M4              N2M4
Jumlah Ulangan                                  : 3 Ulangan
Jumlah Unit Percobaan                       : 36
Jumlah polybag/Plot                            : 4 Polybag
Jumlah Bibit/Plot                                : 1 tanaman
Jumlah Kecambah Seluruhnya            : 144 kecambah.
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dengan model linier aditif sebagai berikut:
Yij = µ + αi + βj + (αβ )ij + Ԑij
i = 1,2,3           j = 1,2,3,4                               
Dimana :
 Yij          : Hasil Pengamatan  pada taraf  ke-i akibat perlakuan  pupuk N dengan Media Tanam ke-j
 µ            : Nilai tengah
αi                : Efek Perlakuan pupuk N (N) pada taraf ke-i
 βj           : Efek Media Tanam (M) pada taraf ke-j
 (α β )ij    : Interaksi antara pupuk N taraf ke-i dan Media Tanam ke-j
 Ԑij           : Galat dari pupuk N ke-j dan pengaruh Media Tanam ke-k.
                  Terhadap sidik ragam yang nyata, maka dilanjutkan analisis lanjutan dengan uji jarak berganda duncan (DMRT) dengan taraf 5 % (Hanafiah, 2002).
Pelaksanaan Percobaan
Persiapan Media Tanam

            Media tanam yang digunakan adalah campuran antara topsoil dan pasir dengan perbandingan yang telah disesuaikan dengan perlakuan masing-masing, kemudian  medai  tanam  tersebut dimasukkan  kedalam  polybag  ukuran  3  kg.



Penanaman Benih
            Penanaman kecambah dilakukan dalam polybag ukuran 3 kg. Penanaman harus dilakukan secara berhati-hati dengan melihat dengan jeli penempatan antara radikula dan plumula, kemudian ditempatkan di lahan yang telah diberi naungan.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
            Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari dan disesuaikan dengan kondisi tanahnya. Ketika tanah memadat, sebelum melakukan penyiraman hendaknya tanah digemburkan terlebih dahulu agar tidak terjadi penggenangan air pada media tanam sehingga tidak mengganggu pertumbuhan benih kelapa sawit.
Pengamatan Parameter
Tinggi Tanaman (cm)
            Tinggi tanaman dihitung dari permukaan tanaman tanah sampai titik tumbuh tanaman yang paling maksimal. Perhitungan tinggi tanaman harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan data dan perbedaan tinggi dari hari ke hari terlihat dengan baik dan jelas di setiap pengamatan yang dilakukan.
Jumlah Daun (Helai)
            Jumlah daun dihitung dari daun yang sudah tumbuh sempurna dibagian batang. Diusahakan agar daun kelapa sawit tumbuh  normal  selama   pembibitan  agar   mempermudah   perhitungan    pada   daun  yang  diamati.




Bagan Percobaan



Kelapa Sawit
























N2M1 III

N2M3 II

N2M4 III


N1M3 I

N1M3 III

N1M1 II


N2M3 I

N0M1 I

N0M3 III


N1M4 II

N0M1 II

N2M4 II


N2M1 I

N0M4 III

N0M2 I


N2M2 III

N1M1 III

N0M4 II


N1M2 III

N2M2 II

N2M1 II


N1M4 I

N2M4 I

N2M3 III


N0M2 II

N0M1 III

N0M4 I


N2M2 I

N0M2 III

N1M2 II


N0M3 I

N1M4 III

N1M2 I


N1M1 I

N0M3 II

N1M3 II

















Belum ada Komentar untuk "BAHAN DAN METODE kelapa sawit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel