Atasi Gap Dunia Kerja & Kuliah dengan Belajar
Kamis, 23 Oktober 2014
Tambah Komentar
JAKARTA – Kunci mengatasi gap (kesenjangan) antara dunia kerja
dan masa perkuliahan adalah kemauan untuk belajar hal baru. Misalnya,
dengan mengasah keterampilan lewat berbagai kegiatan organisasi
kemahasiswaan dan tidak hanya tergantung pada teori di bangku kuliah.
Pengalaman tersebut yang coba dibagikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab, Riau, May Valzon di hadapan calon wisudawan program pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Alumnus Fakultas Kedokteran UGM itu mengaku kaget saat awal memasuki dunia kerja yang sangat jauh berbeda saat menempuh pendidikan.
"Saat mengajar di universitas, sebagai seorang dokter saya tidak pernah terpikirkan akan bekerja mengurusi hal-hal di luar dunia kedokteran. Ternyata harus mengurus ini itu, seperti jabatan struktural dan lainnya. Itu tidak terbayangkan sebelumnya,” kata Valzon, seperti dinukil dari situs UGM, Kamis (23/10/2014).
Apalagi, Valzon ternyata tidak memiliki pengalaman dalam berorganisasi. Tak mudah menyerah, pria kelahiran Pasir Pangaranyan, 26 Mei 1984 itu justru tertantang untuk terus belajar mengenai organisasi.
Kerja kerasnya berbuah manis. Perlahan tapi pasti, Valzon mulai dipercaya menduduki jabatan di tempatnya bekerja. Bahkan, kini dia dipercaya mengemban amanah menjadi pucuk pimpinan Fakultas Kedokteran dalam usia yang relatif muda.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar calon wisudawan tidak mudah menyerah terhadap bidang baru yang masih terasa asing. “Kalau ada tantangan yang bahkan kita belum pernah mengerjakannya, selama itu bisa dipelajari terima saja. Karena itu pasti akan menjadi bernilai nantinya,” imbuhnya.
Pengalaman tersebut yang coba dibagikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Abdurrab, Riau, May Valzon di hadapan calon wisudawan program pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut, Alumnus Fakultas Kedokteran UGM itu mengaku kaget saat awal memasuki dunia kerja yang sangat jauh berbeda saat menempuh pendidikan.
"Saat mengajar di universitas, sebagai seorang dokter saya tidak pernah terpikirkan akan bekerja mengurusi hal-hal di luar dunia kedokteran. Ternyata harus mengurus ini itu, seperti jabatan struktural dan lainnya. Itu tidak terbayangkan sebelumnya,” kata Valzon, seperti dinukil dari situs UGM, Kamis (23/10/2014).
Apalagi, Valzon ternyata tidak memiliki pengalaman dalam berorganisasi. Tak mudah menyerah, pria kelahiran Pasir Pangaranyan, 26 Mei 1984 itu justru tertantang untuk terus belajar mengenai organisasi.
Kerja kerasnya berbuah manis. Perlahan tapi pasti, Valzon mulai dipercaya menduduki jabatan di tempatnya bekerja. Bahkan, kini dia dipercaya mengemban amanah menjadi pucuk pimpinan Fakultas Kedokteran dalam usia yang relatif muda.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar calon wisudawan tidak mudah menyerah terhadap bidang baru yang masih terasa asing. “Kalau ada tantangan yang bahkan kita belum pernah mengerjakannya, selama itu bisa dipelajari terima saja. Karena itu pasti akan menjadi bernilai nantinya,” imbuhnya.
Belum ada Komentar untuk "Atasi Gap Dunia Kerja & Kuliah dengan Belajar"
Posting Komentar