Peluang Peningkatan Pendapatan Petani
Rabu, 22 Oktober 2014
Tambah Komentar
Peluang Peningkatan Pendapatan Petani
Peluang
peningkatan pendapatan petani jambu mete di Kabupaten Dompu masih terbuka lebar
melalui peningkatan produktivitas dan peningkatan nilai tambah hasil jambu
mete.
a.
Peningkatan Produktivitas
Peningkatan
produktivitas jambu mete dapat diupayakan melalui perbaikan teknologi
pemeliharaan, antara lain pemberian pupuk yang optimal, pemangkasan tanaman dan
pengendalian hama penyakit. Hasil penelitian pemupukan jambu mete pada umur 5,6
dan 7 tahun yang dilakukan oleh Usman dan Pitono (2006) di Lombok menunjukkan
bahwa pemberian pupuk NPK 1:1:1 dengan dosis 1000 gr per pohon memberikan
rataan hasil panen gelondong mete sebanyak 4,45 kg per pohon/tahun atau setara
dengan 1,23 ton/ha (populasi 277 pohon/ha). Jika yang diberikan dalam bentuk
pupuk tunggal, yaitu Urea, Sp-36 dan KCl, maka dosis pupuk yang diberikan/pohon
adalah 300-600 gr Urea, 350-700 gr SP-36 dan 400-800 gr KCl. Aplikasi pupuk
dilakukan 2 kali setahun, yaitu awal musim hujan diberikan 50% dosis dan 50%
dosis diberikan menjelang akhir musim hujan.
Pada lahan
kering yang miskin unsur hara dan kekurangan air, perbaikan kesuburan dan
kelembaban tanah dapat ditempuh dengan menerapkan teknologi rorak. Dengan
teknik rorak produktivitas jambu mete dapat mencapai 880 kg/ha/tahun jauh lebih
tinggi dibanding tanpa rorak yang hanya 390 kg/ha/tahun (Cecep, 2006).
Ketahanan
tanaman terhadap kekeringan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sifat
dan kemampuan akar tanaman untuk mengekstrak air dari dalam tanah secara
maksimal (Morgan, 1984). Rendahnya potensi air tanah dan cekaman kekeringan
menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan produktivitasnya rendah. Kekurangan
air sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis dan metabolisme tanaman.
Pengaruh awal dari kekurangan air pada tanaman adalah terhambatnya pembukaan
stomata daun serta terjadinya perubahan morfologis (pertumbuhan tanaman) dan
fisiologis daun (Penny-Packer et al.,
1990 dalam Cecep, 2006). Wahid et al. (1998) dalam Cecep (2006) melaporkan bahwa cekaman air pada tanaman jambu
mete berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif serta pembentukan tandan
bunga, jumlah gelondong dan hasil.
Pembuatan
rorak merupakan suatu upaya untuk menahan air hujan yang berlangsung singkat
agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pertumbuhan dan peningkatan
produktivitas. Pembuatan rorak dilakukan pada akhir musim kemarau. Rorak dibuat
di antara tanaman sebanyak delapan titik dengan panjang 1 m, lebar 0,4 m dan
dalam 0,7-0,8 m. Tanah galian disebarkan di sekeliling tanaman, sebagian lubang
diisi serasah dari daun dan ranting tanaman yang sudah lapuk dan kering. Untuk
lahan jambu mete pada kelas kesesuaian S2 dan S3 dengan faktor pembatas utama
media perakaran dan air, maka teknik rorak ini sangat cocok diterapkan.
b.
Peningkatan Nilai Tambah
Peningkatan
nilai tambah jambu mete dapat ditempuh antara lain melalui prosessing hasil
gelondong menjadi kacang mete dan pemanfaatan limbah untuk berbagai produk yang
bernilai ekonomi. Produk utama tanaman jambu mete adalah dalam bentuk
gelondong. Pada umumnya petani jambu mete menjual hasil dalam bentuk gelondong
dengan harga rata-rata Rp.6.000 – 6.500,- per kg. Padahal petani dapat mengolah
gelondong jambu mete menjadi kacang mete sehingga akan mendapatkan nilai jual
antara Rp.45.000 – 50.000,- per kg. Untuk mendapatkan satu kg kacang mete
dibutuhkan gelondong sebanyak 4 kg, sehingga setiap 1 kg gelondong diperoleh
peningkatan nilai tambah antara Rp. 5.250-6.000,- per kg gelondong atau
meningkat 187,5 – 192,31%. Masalah utama dalam pengolahan kacang mete adalah
pengupasan kulit gelondong. Pengolahan gelondong menjadi kacang mete dimulai
dengan pemilihan gelondong, penjemuran, pengupasan, penyangraian, pelepasan
testa, sortasi, penjemuran/pengeringan dan diakhiri dengan pengemasan.
c.
Peningkatan Pendapatan
dari Luar Jambu mete
Peningkatan pendapatan dari luar
jambu mete dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem usahatani berbasis jambu
mete, antara lain dengan memanfaatkan lahan di antara jambu mete untuk
mengembangkan usaha tani tanaman padi dan palawija, pengembangan sistem
usahatani integrasi tanaman dan ternak dengan komoditas ayam lokal dan ternak
sapi.
Belum ada Komentar untuk "Peluang Peningkatan Pendapatan Petani"
Posting Komentar