Peluang Peningkatan Pendapatan Petani

Peluang Peningkatan Pendapatan Petani
Peluang peningkatan pendapatan petani jambu mete di Kabupaten Dompu masih terbuka lebar melalui peningkatan produktivitas dan peningkatan nilai tambah hasil jambu mete.
a.       Peningkatan Produktivitas
Peningkatan produktivitas jambu mete dapat diupayakan melalui perbaikan teknologi pemeliharaan, antara lain pemberian pupuk yang optimal, pemangkasan tanaman dan pengendalian hama penyakit. Hasil penelitian pemupukan jambu mete pada umur 5,6 dan 7 tahun yang dilakukan oleh Usman dan Pitono (2006) di Lombok menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK 1:1:1 dengan dosis 1000 gr per pohon memberikan rataan hasil panen gelondong mete sebanyak 4,45 kg per pohon/tahun atau setara dengan 1,23 ton/ha (populasi 277 pohon/ha). Jika yang diberikan dalam bentuk pupuk tunggal, yaitu Urea, Sp-36 dan KCl, maka dosis pupuk yang diberikan/pohon adalah 300-600 gr Urea, 350-700 gr SP-36 dan 400-800 gr KCl. Aplikasi pupuk dilakukan 2 kali setahun, yaitu awal musim hujan diberikan 50% dosis dan 50% dosis diberikan menjelang akhir musim hujan.
Pada lahan kering yang miskin unsur hara dan kekurangan air, perbaikan kesuburan dan kelembaban tanah dapat ditempuh dengan menerapkan teknologi rorak. Dengan teknik rorak produktivitas jambu mete dapat mencapai 880 kg/ha/tahun jauh lebih tinggi dibanding tanpa rorak yang hanya 390 kg/ha/tahun (Cecep, 2006).
Ketahanan tanaman terhadap kekeringan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sifat dan kemampuan akar tanaman untuk mengekstrak air dari dalam tanah secara maksimal (Morgan, 1984). Rendahnya potensi air tanah dan cekaman kekeringan menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan produktivitasnya rendah. Kekurangan air sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis dan metabolisme tanaman. Pengaruh awal dari kekurangan air pada tanaman adalah terhambatnya pembukaan stomata daun serta terjadinya perubahan morfologis (pertumbuhan tanaman) dan fisiologis daun (Penny-Packer et al., 1990 dalam Cecep, 2006). Wahid et al. (1998) dalam Cecep (2006) melaporkan bahwa cekaman air pada tanaman jambu mete berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif serta pembentukan tandan bunga, jumlah gelondong dan hasil.
Pembuatan rorak merupakan suatu upaya untuk menahan air hujan yang berlangsung singkat agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pertumbuhan dan peningkatan produktivitas. Pembuatan rorak dilakukan pada akhir musim kemarau. Rorak dibuat di antara tanaman sebanyak delapan titik dengan panjang 1 m, lebar 0,4 m dan dalam 0,7-0,8 m. Tanah galian disebarkan di sekeliling tanaman, sebagian lubang diisi serasah dari daun dan ranting tanaman yang sudah lapuk dan kering. Untuk lahan jambu mete pada kelas kesesuaian S2 dan S3 dengan faktor pembatas utama media perakaran dan air, maka teknik rorak ini sangat cocok diterapkan.
b.       Peningkatan Nilai Tambah
Peningkatan nilai tambah jambu mete dapat ditempuh antara lain melalui prosessing hasil gelondong menjadi kacang mete dan pemanfaatan limbah untuk berbagai produk yang bernilai ekonomi. Produk utama tanaman jambu mete adalah dalam bentuk gelondong. Pada umumnya petani jambu mete menjual hasil dalam bentuk gelondong dengan harga rata-rata Rp.6.000 – 6.500,- per kg. Padahal petani dapat mengolah gelondong jambu mete menjadi kacang mete sehingga akan mendapatkan nilai jual antara Rp.45.000 – 50.000,- per kg. Untuk mendapatkan satu kg kacang mete dibutuhkan gelondong sebanyak 4 kg, sehingga setiap 1 kg gelondong diperoleh peningkatan nilai tambah antara Rp. 5.250-6.000,- per kg gelondong atau meningkat 187,5 – 192,31%. Masalah utama dalam pengolahan kacang mete adalah pengupasan kulit gelondong. Pengolahan gelondong menjadi kacang mete dimulai dengan pemilihan gelondong, penjemuran, pengupasan, penyangraian, pelepasan testa, sortasi, penjemuran/pengeringan dan diakhiri dengan pengemasan.
c.        Peningkatan Pendapatan dari Luar Jambu mete
Peningkatan pendapatan dari luar jambu mete dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem usahatani berbasis jambu mete, antara lain dengan memanfaatkan lahan di antara jambu mete untuk mengembangkan usaha tani tanaman padi dan palawija, pengembangan sistem usahatani integrasi tanaman dan ternak dengan komoditas ayam lokal dan ternak sapi.

Belum ada Komentar untuk "Peluang Peningkatan Pendapatan Petani"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel