Persyaratan Tumbuh tanaman dilahan
Rabu, 22 Oktober 2014
Tambah Komentar
Persyaratan Tumbuh
Tanaman jambu mete untuk dapat tumbuh dan
berproduksi optimal memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Persyaratan
tersebut terutama terdiri atas energi
radiasi, temperatur, kelembaban, oksigen dan hara. Persyaratan lain
berupa media perakaran, ditentukan oleh drainase, tekstur, struktur dan
konsistensi tanah serta kedalaman efektif. Tanaman jambu mete mempunyai batas
kisaran minimum, optimum dan maksimum untuk masing-masing karakteristik lahan. Berdasarkan petunjuk
teknis evaluasi lahan untuk komoditas pertanian (Balittanah, 2003), persyaratan
penggunaan/karakteristik lahan untuk pertumbuhan tanaman jambu mete yang
optimal, seperti terlihat pada Tabel 1.
Kualitas lahan yang optimum bagi kebutuhan
tanaman atau penggunaan lahan merupakan batasan bagi kelas kesesuaian lahan
yang paling sesuai (S1). Sedangkan kualitas lahan di bawah optimum merupakan
batasan kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dan/atau sesuai marginal (S3),
di luar kisaran tersebut merupakan lahan tidak sesuai (N).
Kelas kesesuaian lahan adalah
tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk penggunaan tertentu, kelas S1, yaitu
lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap
produktivitas tanaman. Kelas S2, yaitu lahan mempunyai faktor pembatas yang
akan berpengaruh terhadap produktivitas tanaman, sehingga memerlukan tambahan
masukan input yang dapat diatasi oleh petani. Kelas S3, yaitu lahan mempunyai
faktor pembatas berat, sehingga memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak (modal
tinggi). Modal yang tinggi dapat diartikan dalam bentuk pemeliharaan yang lebih
intensif atau biaya pengangkutan yang mahal karena sarana dan prasarana
transportasi yang tidak tersedia.
Berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian lahan
untuk tanaman jambu mete dengan mempertimbangkan karakteristik lahan dan
kondisi iklim di Kabupaten Dompu menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan S1 seluas
33.212,7 ha, kelas S2 seluas 75.848,6 ha, kelas S3 seluas 52.580,8 ha dan kelas tidak sesuai (N) seluas
63.437,6 ha. Untuk memperlihatkan daerah penyebaran dari masing-masing kelas
kesesuaian lahan tersebut, maka hasil evaluasi lahan dituangkan ke dalam peta
kesesuaian lahan tanaman jambu mete di Kabupaten Dompu (Nazam et al.,2006) (Gambar 3).
Peta kesesuaian lahan (Gambar 3),
memperlihatkan bahwa kelas kesesuaian tanaman jambu mete didominasi oleh kelas
S2 tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Dompu, yaitu wilayah kecamatan
Hu’u, sebagian wilayah kecamatan Dompu, hampir seluruh wilayah kecamatan Kilo,
sebagian kecamatan Pajo, sebagian kecamatan Woja, sebagian besar wilayah
kecamatan Manggelewa, hampir seluruh wilayah Kecamatan Kempo dan sebagian
Kecamatan Pekat. Untuk kelas S1 terdapat di Kecamatan Pekat, Manggelewa, Woja,
Dompu, dan Pajo. Sedangkan kelas S3 mendominasi wilayah Kecamatan Kempo.
Tabel 1. Klasifikasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jambu
Mete
Persyaratan Penggunaan/
Karakteristik Lahan
|
Kelas Kesesuaian Lahan
|
|||
S1
|
S2
|
S3
|
N
|
|
Temperatur (tc)
|
|
|
|
|
Temperatur (°C)
|
25 – 28
|
28 – 30
|
30 – 35
|
> 35
<25
|
Ketersediaan air (wa)
|
|
|
|
|
Curah Hujan (mm)
|
1.200 – 1.500
|
800 – 1.200
1.500 – 2.000
|
500 - 800
2.000 – 2.500
|
< 500
> 2.500
|
Lama masa kering (bulan)
|
2,5 - 4
|
4 – 5
|
5 - 6
|
> 6
|
Ketersediaan oksigen (oa)
|
|
|
|
|
Drainase
|
Baik, agak terhambat
|
Agak cepat, sedang
|
Terhambat
|
Sangat terhambat, cepat
|
Media Perakaran (rc) :
|
|
|
|
|
Tekstur
|
halus, agak halus, sedang
|
-
|
agak kasar
|
kasar
|
Bahan kasar (%)
|
< 15
|
15 – 35
|
35 – 55
|
> 55
|
Kedalaman tanah (cm)
|
> 100
|
75 – 100
|
50 – 75
|
< 50
|
Gambut :
|
|
|
|
|
Ketebalan (cm)
|
<60
|
60 – 140
|
140 – 200
|
> 200
|
Ketebalan (cm) jika ada sisipan bahan mineral/
pengkayaan
|
<140
|
140 – 200
|
200 – 400
|
>400
|
Kematangan
|
Saprik+
|
Saprik, hemik+
|
Hemik, Fibrik+
|
fibrik
|
Retensi hara (nr)
|
|
|
|
|
KTK liat (cmol)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Kejenuhan basa (%)
|
> 20
|
<20
|
-
|
-
|
pH H2O
|
5,2 – 7,5
|
4,8 – 5,2
|
< 4,8
|
|
|
|
7,5 – 8,0
|
> 8,0
|
|
C-organik (%)
|
> 0,8
|
< 0,8
|
-
|
-
|
Toksisitas (xc)
|
|
|
|
|
Salinitas (ds/m)
|
< 2
|
2 – 3
|
3 – 4
|
> 4
|
Sodisitas (xn)
|
|
|
|
|
Alkalinitas / ESP (%)
|
< 15
|
-
|
-
|
> 15
|
Bahaya sulfidik (xs)
|
|
|
|
|
Kedalaman Sulfidik (cm)
|
> 125
|
100 – 125
|
60 – 100
|
< 60
|
Bahaya erosi (eh)
|
|
|
|
|
Lereng (%)
|
< 8
|
8 -16
|
16 – 30
|
> 30
|
Bahaya Erosi (eh)
|
sangat rendah
|
rendah-sedang
|
berat
|
sangat berat
|
Bahaya Banjir (fh) :
Genangan
|
F0
|
-
|
-
|
> F0
|
Penyiapan
Lahan (lp) :
Batuan dipermukaan (%)
Singkapan Batuan (%)
|
< 5
< 5
|
5 – 15
5 – 15
|
15 – 40
15 – 25
|
> 40
> 25
|
Keterangan : kematangan + = gambut dengan sisipan/pengkayaan bahan
mineral
Sumber : Balittanah, 2003.
Belum ada Komentar untuk "Persyaratan Tumbuh tanaman dilahan"
Posting Komentar